Lukman Hakim, ketua panitia peringatan di Jombang, mengatakan kegiatan yang berpusat di pesantren Tebu Ireng, hujan lebat yang mengguyur tak memudarkan semangat orang-orang untuk memperingati empat puluh hari meniggalnya Gusdur. Kira 24 tenda ditambah tujuh layar besar telah disediakan untuk para pengunjung. Layar disediakan bagi mereka yang tidak mendapatkan kursi sehingga mereka masih bisa melihat acara peringatan 40 hari meninggalnya Gusdur.
Di Surabaya, sekitar 8.000 orang berkumpul di masjid Al-Akbar pada Sabtu malam, ada beberapa ceramah dalam masjid Al-Akbar, termasuk dari saudara Gus Dur, Salahuddin Wahid. "Jangan biarkan hal itu terjadi, bahwa ketika seseorang meninggal, ide-idenya masih diperdebatkan," kata Salahuddin, mewakili keluarga di Surabaya.
Dia mengatakan ide pluralisme didorong oleh Gus Dur dibagi menjadi dua bagian, yaitu pluralisme, sosial atau keluarga, dan pluralisme agama. Gus Dur bergerak dalam pluralisme sosial. Karena menurut dia, Islam adalah agama yang paling benar. Demikian kurang lebih kutipan ceramah Salahuddin.
Klik tombol untuk share di facebook Anda!
0 comments:
Post a Comment