Mar 11, 2010

Mus Mulyadi Mengalami Kebutaan Permanen (Profil)


Mus Mulyadi ButaMus Mulyadi penyanyi pop yang lebih dikenal sebagai penyanyi keroncong dan lagu-lagu jawa mengalami kebutaan permanen. Artis penyanyi yang terkenal diera 70an sampai tahun 80an ini kini harus menikmati masa senjanya dengan kegelapan. Di era tersebut Mus Mulyadi adalah penyanyi terkemuka di tanah air. Malapetaka ini berawal sejak tahun 1984, dari tahun ke tahun penglihatannya menurun. Penderitaan yang di alami Mus Mulyadi ini semakin diperparah karena Mus Mulyadi juga mengidap penyakit gula/diabetes turunan. Diusianya yang saat ini 64 tahun, Mus Mulyadi harus dipapah oleh istri, Helen Sparingga kemanapun ia melangkahkan kaki. Namun istri Mus Mulyadi tetap tegar dan bahkan Helen Sparingga mengatakan semakin dekat dengan Mus Mulyadi.

Mus Mulyadi lahir pada 14 Agustus 45 di Surabaya dengan nama Mulyadi, setelah terkenal nama Mulyadi ditambah Mus, sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada Ibundanya. Selama karirnya Mus Mulyadi pernah berganti-ganti aliran musik, dari lagu pop, sampai lagu-lagu jawa, namun Mus Mulyadi lebih dikenal sebagai penyanyi keroncong. Beberapa lagu Mus Mulyadi tetap hit dan melegenda sampai sekarang seperti lagu "Kota Solo", "Dinda Bestari", "Telomoyo", dan "Jembatan Merah".

Mus MulyadiPada tahun 1967 Mus Mulyadi tertipu temannya yang mengatakan ada undangan show untuk Mus Mulyadi di Singapura, ternyata sesampainya di sana show tersebut tidak pernah ada. Karena Mus Mulyadi kehabisan bekal akhirnya dia menganggur dan menggelandang selama 2 tahun di Singapura. Karena Mus Mulyadi kangen dengan keluarganya di Surabaya, akhirnya Mus Mulyadi 'nekat' menciptakan lagu dan melakukan rekaman di Singapura, tepatnya di Live Recording Jurong tahun 1969. Beberapa lagu yang dia ciptakan di Singapura antara lain "Sedetik Dibelai Kasih", "Jumpa dan Bahagia" dan 8 lagu lainnya. Dengan lagunya itu Mus Mulyadi mendapat bayaran 2.400$. Sukses dengan lagu-lagunya, akhirnya dia diminta lagi untuk membuat satu album keroncong. Dan permintaan Live Recording Jurong ini dipenuhi oleh Mus Mulyadi, dan ia kembali mendapatkan uang 2400$.

Setelah memiliki uang Mus Mulyadi pulang ke Indonesia dan tahun 1971 Mus Mulyadi melahirkan lagu-lagu "Cari Kawan Lain", "Angin Malam", "Seuntai Bunga Tanda Cinta", "Nada Indah", dan "Rek Ayo Rek". Setelah itu Mus Mulyadi diminta oleh produser untuk menyanyikan lagu keroncong, dan hasilnya luar biasa, Mus Mulyadi semakin melambung namanya dan sering diminta untuk tampil di dalam dan luar negeri seperti Belanda, Suriname, Amerika. Di luar negeri Mus Mulyadi dikenal sebagai The King Of Kerongcong. Di Indonesia Mus Mulyadi mendapat julukan Buaya Keroncong atau Raja Keroncong. Sampai saat ini Mus Mulyadi sudah menciptakan 80 album keroncong.

Namun, ketenaran dan gemerlapnya dunia panggung bagi Mus Mulyadi saat ini hanya tinggal kenangan. Kedua matanya tidak dapat berfungsi. Dalam acara Satu Jam Lebih Dekat bersama Mus Mulyadi di TVOne, Mus Mulyadi yang didampingi Helen Sparingga mengatakan bahwa ia sudah benar-benar tak bisa melihat, kalau ada cahaya terang ia dapat merasakan bahwa ada cahaya, tetapi tetap tak dapat melihat. Semoga Mus Mulyadi pahlawan keroncong dapat pulih penglihatannya.


Klik tombol untuk share di facebook Anda!

Berita Terkait



0 comments:

Post a Comment