Teroris Tewas Di Pamulang Di Duga Dulmatin

Dalam penyergapan teroris di Pamulang, Tangerang hari ini Selasa 9 Maret 2010 pukul 13.00 wib, polisi berhasil menembak mati seorang teroris yang diduga Dulmatin. Penyergapan dilakukan di sebuah ruko di Jl. Siliwangi, Pamulang. Jenazah teroris yang diduga Dulmatin saat ini sudah berada di rumah sakit Polri. Menurut informasi dari TVOne, mayat Dulmatin ketika diangkat dari peti, penuh dengan darah. Selain berhasil menembak Dulmatin, dalam penyergapan teroris di Pamulang, polisi juga berhasil menangkap pasangan suami istri dalam keadaan hidup, yang juga terlibat dalam gerakan terorisme.

Dulmatin merupakan tokoh yang diduga berada dibalik bom Bali I pada tahun 2003. Setelah peristiwa Bom Bali, Dulmatin melarikan diri ke Philiphina dan dia sempat beberapa kali diduga tewas, tetapi polisi meragukan tentang tewasnya Dulmatin di Philiphina. Dulmatin juga terlibat dalam kerusuhan di Poso selama 1 bulan dan di Ambon. Menurut sahabat Dulmatin saat diwawancarai TVOne, Ali Fauzi, Dulmatin pernah mengatakan bahwa ia tidak akan pernah pulang ke Indonesia. Dulmatin juga dikenal sebagai orang yang ahli dalam bidang elektronik.

Pasca tewasnya Doktor Azhari dan Noordin M Top, diduga menguatkan niat Dulmatin untuk kembali ke Indonesia karena gerombolan teroris di Indonesia kehilangan orang-orang yang mampu mengorganisir organisasi bawah tanah ini. Dulmatin mampu membuat bom setelah ia mengikuti pelatihan di Afganistan. Dia mampu membuat bom dengan aneka ragam rangkaian baik yang menggunakan barang elektronik maupun menggunakan bahan kimia. Dalam struktural Jamaah Islamiah, Dulmatin tidak memegang peranan penting, tetapi ia mempunyai kelebihan dalam merakit bom. Demikian ungkap Ali Fauzi, sahabat Dulmatin ketika diwawancarai TVOne melalui telepon.


Klik tombol untuk share di facebook Anda!

Berita Terkait