Apr 14, 2010

Tragedi Berdarah Di Makam Mbah Priok Tanjung Priuk


Eksekusi komplek makam Mbah Priok menjadi tragedi berdarah yang memilukan dan membuat bulu kuduk merinding. Aksi brutal massa membakar menyebabkan keadaan semakin mencekam. Sudah hampir 24 jam kerusuhan di Tanjung Priuk akibat sengketa tanah makam Mbah Priok ini terjadi, tetapi kerusuhan masih belum juga reda. Ratusan korban berjatuhan dengan luka-luka yang menganga. Bahkan sedikitnya satu orang tewas. Tragedi ini berawal ketika Satpol PP dan Polisi memaksakan keadaan untuk tetap mengeksekusi komplek makam Mbah Priok yang akan direnovasi dan dijadikan monumen dan lingkungan sekitarnya akan dijadikan kawasan hijau. Padahal ratusan warga sudah bersiap untuk bertahan dan melawan aparat yang akan mengeksekusi komplek makam Mbah Priok dengan menpersenjatai diri dengan bebatuan, parang dan samurai. Akibatnya bentrokan tak dapat dihindarkan. Korban pun berjatuhan dari warga, satpol PP maupun Polri. Para korban segera dilarikan ke rumah sakit umum daerah Koja, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Warga yang marah merusak dan membakar mobil-mobil satpol PP dan mobil Polisi. Panasnya suhu Koja sama seperti panasnya hati para warga dan aparat yang terlibat dalam kerusuhan berdarah di makam Mbah Priok. Suasana menjadi semakin panas dengan berkobarnya kobaran api dari mobil-mobil yang dibakar. Asap hitam mengepul di atas langit Tanjung Priuk tepatnya di depan komplek makam Mbah Priok. Suara riuh tak dapat dibedakan antara suara marah, gembira atau tangis ketakutan. Ada yang bersorak ketika mobil yang terbakar itu meledak. Ada yang menangis dan mengerang kesakitan karena dipukuli beramai-ramai. Ada yang ketakutan dan lari tunggang langgang.

Jumlah yang tak seimbang antara warga dengan aparat yang diberitakan di TV serta dipertontonkannya aksi kekerasan satpol PP dalam menangani warga, membuat beberapa komunitas ikut marah dan akhirnya bergabung dengan warga sehingga membuat keadaan semakin tidak kondusif. Akhirnya wakil Gubernur DKI, memerintahkan satpol PP dan Polisi untuk mundur, tetapi sudah terlambat. Kekacauan sudah terlanjur parah. Dan aparat baru bisa benar-benar mundur pukul 16.00 sore meninggalkan kerusuhan yang masih terus bergejolak. Bukan hanya itu, kerusuhan juga menyebar ke beberapa titik di Ibukota sebagai bentuk 'solidaritas' terhadap warga di Koja. Untungnya kerusuhan di luar Koja dapat diredam.

Pasca mundurnya satpol PP dan polisi dari komplek makam Mbah Priok, kerusuhan masih terus terjadi. Malam harinya sekitar pukul 10 malam, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, menteri dalam negeri, serta menko polkam mendatangi rumah sakit untuk memberikan ungkapan bela sungkawa serta untuk melihat lokasi kejadian. Keadaan terlihat kondusif untuk sesaat. Tetapi 10 menit setelah kunjungan ini, warga yang masih marah, melakukan keonaran dengan mengambil paksa mobil-mobil satpol PP yang terparkir di rumah sakit Koja dan kemudian membakarnya di jalan raya. Langit Koja kini memerah akibat dibakarnya mobil-mobil yang penuh dengan bahan bakar yang dibakar massa. Mereka seolah tak mempedulikan nasihat para ulama agar menciptakan suasana tenang, dan tidak mudah terprovokasi.

Tak ada satupun aparat yang bersiaga di lokasi kejadian, padahal Kapolda Metro Jaya sudah menginstruksikan pasukannya untuk tetap berada dilokasi untuk menciptakan suasana kondusif. Tetapi mungkin inilah pilihan yang paling tepat, karena keberadaan mereka dikhawatirkan akan memicu kemarahan warga. Kemarahan, keberingasan terekam jelas dikamera televisi yang meliput kerusuhan ini. Siapa yang dapat menghentikan kerusuhan ini? Seandainya saja semua pihak terkait dapat berpikir jernih, tragedi berdarah di Makam Mbah Priok Tanjung Priuk ini tak akan terjadi.


Klik tombol untuk share di facebook Anda!

Berita Terkait



1 comments:

Ergandara on April 16, 2010 at 10:45 AM said...

Semoga tragedi ini menjadi tragedi Berdarah yang terakhir buat Bangsa kita.
Gratis download lagu duka untuk priuk
http://www.4shared.com/audio/h_MFfDHn/Ergandara_-_Singkirkanlah_Gela.html
atau silahkan lihat diyoutube

Post a Comment