Disiarkan secara live di MetroTV dan TVOne puluhan orang menganiaya warga yang sudah tak berdaya. Mereka menyeret warga yang sudah penuh dengan luka dengan tidak berperikemanusiaan. Entah pihak mana yang memiliki bukti kepemilikan lahan Mbah Priok ini secara sah. Tetapi selamanya tindakan brutal membabi buta bukanlah suatu penyelesaian permasalahan yang baik. Aparatur negara yang seharusnya melindungi rakyat dan menimbulkan rasa damai dan tenteram, justru beramai-ramai melakukan pengeroyokan terhadap warga yang sudah sekarat. Sementara itu warga yang merasa tak punya kekuasaan, rela mengorbankan apa saja termasuk nyawa untuk mempertahankan makam bersejarah Mbah Priok ini. Sehingga mereka pun berusaha mengusir satpol PP dengan lemparan batu, samurai dan parang. Hal ini menyebabkan beberapa anggota satpol PP terluka.
Di mana hati nurani. Di mana pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Di mana norma-norma. Saya hanya bisa bersedih dan menangis menyaksikan kekerasan yang dipertontonkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahkan dunia. Seyogyanya pihak-pihak terkait dapat melakukan tindakan-tindakan efektif untuk mencegah bertambahnya korban. Upaya damai semoga dapat dilakukan.
Terlepas dari segala kontroversi, saya sangat tidak setuju dengan pembongkaran makam bersejarah Mbah Priok yang bernama asli Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain Ass Syafi'i Sunnira. Mbah Priok adalah sosok wali bersejarah yang memberikan nama Tanjung Priok pertama kali. Setelah beliau wafat beliau dimakamkan di dekat pantai Utara Jakarta yang saat ini oleh Pemda sedang diusahakan untuk digusur. Sudah sepatutnya kita menghargai nilai-nilai sejarah.
Klik tombol untuk share di facebook Anda!
0 comments:
Post a Comment